Cintaku Untuk Bekas Pasien

Kalau yang berantem suami istri sesama dokter, apakah mereka juga main suntik-suntikan? Ya enggaklah iyauwww! Tapi yang jelas dr. Budiarti, 35, dari Lampung ini sungguh sakit hati. Yang benar saja. Dia menegur suaminya “ada main” dengan bekas pasiennya, kok malah dihajar dr Maskun, 40, hingga babak belur.

Umumnya orang menduga, rumahtangga yang dibangun pasangan satu profesi akan lebih bahagia nan sejahtera. Sebab mereka bisa memahami akan kesibukan masing-masing. Kalau suami dokter, ketika istri telat pulang pastilah karena masih sibuk dengan pasiennya. Begitu pula istri, jika suaminya pukul 22.00 belum juga kembali ke rumah, pastilah di rumahsakit dia masih sibuk di kamar operasi. Tak ada lagi kecurigaan di antara mereka, karena sama-sama telah tahu akan kartu masing-masing.

Cuma yang terjadi antara pasangan dokter Maskun – Budiarti ini agak lain. Saat dr. Maskun pulang malam begitu telat, awalnya Buadiarti beranggapan bahwa suami masih terbenam di meja operasi. Padahal aslinya, malam itu Pak Dokter sedang sibuk “mengoperasi” bekas pasien wanitanya di sebuah ranjang empuk. Tanpa pakai narkose atau bius-biusan segala, tanpa baju operasi yang berwarna hijau tu pula, langsung saja si mantan pasien itu “diinjeksi” sekian ampul, ….jussss!

Untungnya, dr. Budiarti ini sangat jeli. Beberapa kali dia mendapati ada cupang di dada suami. Diapun kemudian menganalisa, kalau mengoperasi pasien masak sampai dada merah-merah segala. Ditambah mulai masuknya info-info minir dari luaran, Bu Dokter dari Kelurahan Kuripan Kecamatan Kotaagung Kabupaten Tanggamus Lampung ini jadi curiga. “Kamu selingkuh ya Mas?” tuduhnya suatu saat. Tapi dr. Maskun tidak menjawab, kecuali tinjunya yang langsung melayang. Katanya kemudian, menuduh kok ngawur saja!

Mulai saat itu cinta Budiarti pada suami mulai rontok bagaikan dedaunan di musim gugur Eropa. Perhatian pada dr. Maskun pun mulai berkurang. Saat dia pulang ke Jawa pun, tak lagi membawa oleh-oleh rengginang kegemaran suami. Cukup dibawakan buah sukun biar digoreng sendiri. Pendek kata, Budiarti sebodo amat akan kebutuhan suami. Siapa yang tidak dongkol dan sakit hati. Suami yang katanya akan selalu setia pada istri, begitu ketemu pasien yang cantik malah dikontrakkak rumah di daerah Wonosbo, lalu disuntik pakai jarum tumpul. Dasar!

Bu Dokter ngambeg, lama-lama dr. Maskun pusing juga torak (kepala)-nya. Tapi dia tak pernah mau mengaku bahwa selingkuh dengan Anita, 25, pasien ke 12 di kamar prakteknya di rumah. Tapi dia juga tak pernah mau menjelaskan soal cupang yang bertebaran di dadanya. Mau dibilang hematum (darah beku di bawah kulit), mana istrinya percaya, karena sama-sama dokter. Repot kan? Maka ketika kembali Budiarti mencecar soal cupang itu lagi, Pak Dokter menjelaskan dengan jurus tinjunya. “Dasar perempuan banyak mulut kamu,” kata dr. Makun.

Ujung-ujungnya mereka pun ribut kembali. Tapi karena Bu Dokter tak sudi selalu disakiti secara pisik dan mental, beberapa hari lalu nekad mengadukan suami ke Polsek Kotaagung, dengan mengusung pasal KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga). Ibu tiga anak ini sudah siap mental, meski misalnya sang suami ditahan gara-gara laporannya. Biarlah dia mendekam beberapa minggu di sel, yang penting Maskun dapat pelajaran bagaimana menghargai seorang istri.

Istri Pak Dokter ini memangnya minta dihargai berapa?